Pustakawan USM-Indonesia Mengikuti Diklat Promosi Perpustakaan Berbasis Digital Anggkatan II Tahun 2023

Medan | Perpustakaan Universitas Sari Mutiara Indonesia yang diwakilkan oleh Kerisman Halawa, S.S.I. selaku Pustakawan berkesempatan mengikuti Diklat Promosi Perpustakaan Berbasis Digital Anggkatan II Tahun 2023. Diklat ini diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional secara online melalui video conference mulai pada tanggal 14 s/d 25 Agustus 2023. Proses pembelajaran dilakukan secara online menggunakan portal E-learining Diklat Kepustakawanan (ELDIKA). Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan PUSDIKLAT pada para peserta yang mendaftar untuk Pelatihan Promosi Promosi Perpustakaan Berbasis Digital Anggkatan II Tahun 2023 yang diterima berjumlah 40 (empat puluh) peserta.

Diklat ini dibuka pada tanggal 14 Agustus 2023 dan ditutup pada tanggal 25 Agustus 2023 oleh Ibu Sri Wulandari, S.Sos. selaku Ketua Kelompok Kerja Penyelenggaraan Pelatihan. Diklat ini juga memberikan banyak pembelajaran dan pengetahuan baru yang dipandu oleh para pengajar yang berkompeten dan sesuai dengan bidangnya. Mata ajar pembelajaran pada diklat ini yakni dari mata ajar Dinamika Kelompok oleh Pengajar : Dwi Ariwibowo, S.E., M.A.; mata ajar Etika Promosi Perpustakaan Berbasis Digital oleh Pengajar : Fauzan Dwi Kurniawan, M.IP.; mata ajar Pengantar Promosi Perpustakaan Berbasis Digital oleh Pengajar : Haryo Nurtiar, M.Hum.; Mata ajar branding untuk Perpustakaan oleh Pengajar : Haryo Nurtiar, M.Hum.; mata ajar Copywriting oleh Pengajar : Umbara Purwacaraka, S.Hum.; mata ajar Pembuatan Konten Promosi Berbasis Digital oleh Pengajar : Dede Gumilar, S.I.Pust.; Mata ajar Media Sosial Sebagai Alat Promosi Perpustakaan oleh Pengajar : Resti Laras Gilang Parindra, M.A.; Mata ajar Customer Relationship Management pada Perpustakaan oleh Pengajar : Leila Fajrie Auddiena NFA, M.Pd.; mata ajar Blog dan Vlog Sebagai Alat Promosi Perpustakaan oleh Pengajar : Dede Gumilar, S.I.Pust.; Mata ajar Perancangan Program Promosi Perpustakaan Berbasis Digital oleh Pengajar : Ahmad Muslim, S.Pd., M.P.; Mata ajar Observasi Lapangan oleh Pengajar : Dwi Ariwibowo, SE., MA.

Perpustakaan perguruan tinggi menjadi pusat informasi bagi seluruh civitas akademik dalam membantu dan mendukung kegiatan proses pembelajaran, tugas perkuliahan mahasiswa, penelitian dan menambah ilmu pengetahuan. Perpustakaan menyediakan koleksi serta e-resources setiap perpustakaan yang disebarluaskan kepada pemustaka untuk diakses dan dimanfaatkan. Akan tetapi, eksistensi perpustakaan kadang tidak mendapat perhatian dan kunjungan dari para pemustaka dan pengguna lainnya. Mengapa hal ini terjadi disebabkan oleh pemahaman masyarakat atau pemustaka terkait dengan perpustakaan masih belum literat, tidak mengerti dan mengetahui serta manfaat dari kehadiran perpustakaan.

Sebagian masyarakat atau pemustaka menganggap perpustakaan sebagai tumpukkan buku atau hanya sekedar gedung yang menyediakan koleksi dan layanan serta pekerjaan pegawai yang rutinitas melayani sirkulasi dan lain-lain. Pemahaman ini memang sedikit berbeda dari yang diharapkan. Namun, terdapat juga perpustakaan yang tidak menerima saran dan kritikan tersebut, tidak ada rasa bangkit untuk menyuarakan dan mendeklarasikan kebermanfaatan dan fungsi indikator perpustakaan dilingkungan perguruan tinggi menjadi penting. Untuk itu, pustakawan dan staff perpustakaan tentunya harus memberikan yang terbaik serta memberikan pemahaman kepada pemustaka baik secara sosialisasi atau mengembangkan sebuah produk serta melakukan survei dan pembenahan baik dari segi kualitas SDM, manajemen, layanan serta unsur-unsur terkait yang membuat eksistensi perpustakaan makin diperhatikan dan kembali digunakan oleh pemustaka sebagai pusat informasi.

Kondisi tersebut maka perpustakaan dan pengelola perpustakaan memikirkan celah serta memikirkan segmentasi yang akan di lakukan dan dilayani. Perpustakaan perguruan tinggi harus mampu bersaing dalam mendapatkan dukungan dan antusias kegunaan produk dibanding unit dan organisasi lainnya. Produk dan jenis layanan yang ada di perpustakaan tidak boleh menjadi barang antik dan diletakkan diposisinya masing-masing tanpa diketahui oleh orang. Akan tetapi, pustakawan dan perpustakaan harus memasarkan atau melakukan proses marketing kepada pemustaka melalui kegiatan promosi perpustakaan. Tujuaanya adalah agar pemustaka dan masyarakat umum dapat mengetahui dan mengenal serta meninjau langsung keberadaan suatu produk tersebut serta dimanfaatkan.

Promosi merupakan suatu alat yang digunakan untuk mempengaruhi, menarik minat serta menginformasikan suatu produk kepada konsumen atau pengguna (Sujatna, 2020, p. 9). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online bahwa Promosi juga dapat diartikan sebagai perkenalan. Sedangkan promosi perpustakaan merupakan suatu kegiatan memperkenalkan atau memasarkan suatu layanan atau produk yang dilakukan oleh perpustakaan terhadap pemustaka secara potensial (Sujatna, Promosi Perpustakaan, 2016, p. 14).

Era sekarang ini membuat sektor kehidupan masyarakat umum termasuk masyarakat ilmiah terus berkembang dan mengikuti trend perkembangan teknologi informasi. Kebutuhan konsumen atau pemustaka juga ikut berubah dan menyesuaikan perkembangan. Termasuk dalam ruang lingkup perpustakaan juga harus mampu mengikuti perkembangan trend teknologi agar sepenuhnya layanan dan produk perpustakaan tetap dimanfaatkan dan digunakan oleh pemustaka secara potensial dan efektif.

Layanan perpustakaan sangat perlu disebarluaskan kepada seluruh civitas akademika agar diketahui dan mengalami peningkatan daripada kebermanfaatan dari suatu layanan. Penerapan di perpustakaan teknologi juga mempermudah perpustakaan dalam menyebarluaskan layanan perpustakaan secara digital melalui media sosial, media cetak secara akurat dan tetap sasaran dan segmentasinya terjangkau.

Tujuaan dari promosi perpustakaan adalah memperkenalkan atau mengsosialisasikan produk serta meningkatkan dan perbermanfaatan dari setiap layanan oleh pemustaka (Sujatna, 2016, p. 21). Jelas bahwa dengan adanya program promosi perpustakaan yang dapat dilakukan oleh pihak perpustakaan baik secara konvensional maupun secara digital akan menjadi barometer dalam menentukan tingkat kebermanfaataan suatu produk atau layanan yang disediakan oleh perpustakaan kepada pemustaka.

Mewujudkan hal diatas, maka diperlukan beberapa faktor pendukung yang dapat mendorong keberlangsungan dan keberlanjutan teralisasikannya promosi perpustakaan. Realisasinya akan diwujudkan nyatakan oleh pustakawan atau pengelola perpustakaan yang memiliki kompetensi dan keahlian dalam mempromosikan layanan perpustakaan. Perpustakaan juga harus mengikuti trend teknologi dimana kegiatan dan layanan perpustakaan harus disebarluaskan melalui media digital. Jadi, masyarakat dan pemustaka dapat secara langsung mendapatkan manfaat dari promosi tersebut yang dapat mendukung kebutuhan informasi atau hal lainnya.

Akhirnya adalah pustakawan dan perpustakaan serta pimpinan perguruan tinggi harus berkerjasama dalam mewujudkan tri darma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Pustakawan harus memiliki strategi-strategi dan langkah-langkah yang tepat dan program perencanaan untuk promosi sehingga tepat sasaran dan potensial serta mampu meningkatkan kebermanfaataan layanan perpustakaan dan keterpenuhi kebutuhan informasi pemustaka.

Diklat ini memberikan banyak ilmu baru sanga membantu pustakawan dan perpustakaan dalam memperkenalkan perpustakaan dengan memanfaatkan transformasi digital sehingga visibilitas dan aksesbilitas informasi, layanan dan produk dari perpustakaan dapat terjangkau secara luas dan meningkatnya kebermanfaataan perpustakaan sebagai pusat informasi.

 

Salam Literasi

Penulis: Kerisman Halawa

Bagikan ke Sosial Media

-->