Sosialisasi Aplikasi Pendataan Perpustakaan Berbasis Wilayah dan Peluncuran Buku Profil Perpustakaan

Cikini, Jakarta – Perpustakaan Nasional menyelenggarakan Sosialisasi Aplikasi Pendataan Perpustakaan Berbasis Wilayah dan Peluncuran Buku Profil Perpustakaan di Hotel Mercure Cikini Jakarta pada Senin sampai Selasa (12-13/11). Perpustakaan Nasional mempunyai fungsi sebagai perpustakaan pembina bagi seluruh jenis perpustakaan di Indonesia. “Menurut Undang-Undang 43 Tahun 2007, ada lima jenis perpustakaan, yaitu Perpustakaan Nasional, perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan khusus,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Deni Kurniadi saat membuka acara. Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi dan yang mewakili dari seluruh Indonesia dan Pustakawan Utama di lingkugan Perpusnas RI.

Deni Kurniadi dalam laporannya menerangkan program pembuatan profil perpustakaan provinsi, kabupaten, kota dan aplikasi pendataan perpustakaan sudah diselenggarakan sejak tahun 2013. “Hari ini kita menyaksikan sosialisasi aplikasi pendataan perpustakaan berbasis wilayah dan peluncuran buku profil perpustakaan, yang  berbeda pada tahun ini adalah penggabungan antara Nomor Pokok Perpustakaan dengan aplikasi pendataan perpustakaan yang sangat diperlukan dalam rangka menjamin database mengenai semua jenis perpustakaan,” terang Deni.

Deni menjelaskan bahwa saat ini data tentang perpustakaan di Indonesia, kebanyakan adalah data entry by name artinya masih berupa nama perpustakaan, alamat perpustakaan dan nama kepala perpustakaan. “Jadi belum seperti profil yang diharapkan tentang perpustakaan provinsi, kabupaten, kota. Hari ini kita akan memakai aplikasi yang kita buat sehingga data yang ada mengenai semua jenis perpustakaan menjadi lengkap dan terkini,” imbuh Deni. Adapun tujuan dari penyelenggaraan acara adalah untuk pemutakhiran dan evaluasi capaian penginputan data dalam penataan perpustakaan melalui kegiatan penyusunan buku profil perpustakaan serta menyusun aplikasi pendataan perpustakaan berbasis wilayah.

Sedangkan Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Woro Titi Haryanti memaparkan, suatu organisasi atau lembaga dengan data yang valid, akurat dan update dapat membuat kebijakan yang baik. Setelah itu ditindaklanjuti dengan perencanaan yang sesuai dengan kemampuan yang ada sehingga tidak terlalu ambisius di dalam pelaksanaannya dan dapat digunakan untuk penetapan strategi serta evaluasi kinerja. “Data merupakan dasar utama di setiap lini organisasi atau lembaga dalam mengambil keputusan perencanaan dan penetapan strategi serta capaian target kinerja, bahkan sampai kepada evaluasi kinerja suatu organisasi atau lembaga,” terang Woro.

Woro juga berharap tim admin aplikasi pendataan perpustakaan di Dinas Perpustakaan Provinsi di seluruh Indonesia dapat mengelola dan menentukan kualitas informasi tentang perpustakaan di wilayahnya agar dapat dijadikan acuan oleh Perpustakaan Nasional dalam menentukan kebijakan pengembangan perpustakaan. Dimana pada tahun 2018 ini, Perpustakaan Nasional telah memiliki program literasi untuk kesejahteraan melalui perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Para peserta yang hadir selain mendapat akun aplikasi dan panduan aplikasi pendataan perpustakaan berbasis wilayah juga mendapat pemahaman dari pakar pembuat aplikasi tersebut. Presentasi dari Iwan Supriyono mengenai Aplikasi Pendataan Perpustakaan Berbasis Wilayah versi Desktop dan Mobile (Andoid dan IOS) serta presentasi dari Badollahi Mustafa mengenai integrasi Nomor Pokok Perpustakaan dengan Aplikasi Pendataan Perpustakaan Berbasis Wilayah.

 

Reportase : Arwan Subakti

sumber:https://www.perpusnas.go.id/news-detail.php?lang=id&id=1811130400387Jba0Ox9fN

Bagikan ke Sosial Media

-->